Hallo temen-temen yang aku cintai, dalam postingan saya ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang apa itu Database terdistribusi, singkat jelas padat ajahz kawan.
Database terdistribusi merupakan sebuah database yang berada dibawah kontrol DBMS
sentral dimana tempat penyimpanan tidak terpusat ke suatu CPU tetapi mungkin disimpan di multiple komputer dalam lokasi fisik yang sama atau disebarkan melalui jaringan komputer yang saling terkoneksi.
Gambar 1. Distributed Database secara geografis
Gambar 2. Arsitektur Distributed Database
Gambar diatas, merupakan gambaran arsitektur database yang terdistribusi. Dimana didalam sistem database terdistribusi ini memungkinkan beberapa terminal terkoneksi dalam suatu sistem database.
Dan masing-masing terminal ini bisa mengakses atau memperoleh data dari database baik yang ada dikomputer pusat maupun dikomputer lokal ataupun database yang satu dengan database yang lain. Database terdistribusi juga mempunyai keunggulan seperti dapat merefleksikan struktur organisasi, otonomi lokal. Kesalahan dalam satu fragmen tidak akan mempengaruhi database keseluruhan. Adanya balancing database didalam server dan sistem dapat dimodifikasi tanpa mempengaruhi modul lain.
Untuk itu, penyimpanan data pada tabel SQL server dalam sebuah distributed database,
merupakan langkah praktis yang dilakukan banyak kalangan saat ini. Bagi instansi tertentu proses penyajian data haruslah cepat, misalnya pada
google.com dimana penyajian data yang diinginkan oleh kosumen haruslah dengan cepat berada pada tampilan display, padahal tidak sedikit data yang
harus dikeluarkan. Pada dasarnya penyajian data dari
tabel memerlukan waktu proses yang sesuai dengan banyaknya data yang akan di tampilkan. Penggunaan cara konvensional pada dasarnya adalah cara praktis,
karena tidak membutuhkan pengeditan bila data di
database bertambah, namun apakah kecepatan tampilan akan lama bila data yang ditampilkan banyak.
Karakteristik database terdistribusi yaitu :
1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logic tersebar pada sejumlah computer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan komunikasi.
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasi-aplikasi local secara otonom.
4. Data pada masing situs di bawah kendali satu DBMS.
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu aplikasi global.
Bentuk-bentuk Topologi Distribusi Data :
Fully Connected Network
Jika salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal), kontrol manajemen tidak terjamin.
Partialy Connected Network
Reliability rendah, biaya dapat ditekan, tetapi kontrol manajemen tidak terjamin.
Tree Structured Network
Bersifat sentral, control manajemen lebih terjamin. Jalau node pusat rusak, semua akan rusak. (setiap proses dimulai dari bawah).
Rusak satu, yang lain masih berjalan. Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
Star Network
Star Network
Rusak satu, yang lain masih berjalan. Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.
KEUNTUNGAN DATA BASE TERDISTRIBUSI
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data. Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain. Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seoranng pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2. Reliability dan availability. Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.
3. Kecepatan pemrosesan query. Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4. Otonomi lokal. Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5. Efisiensi dan fleksibel. Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.
KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI
1. Harga software mahal. Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.
2. Kompleksitas. Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.
3. Biaya pemrosesan tinggi. Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
4. Sulit menjaga keutuhan data. Banyaknya pengaksesan data membuat kurangnya sekuritas terhadap data yang telah terdistribusi.
5. Kurangnya standar. Tidak ada tool atau metodologi untuk membantu user mengubah database terpusat ke database terdistribusi.
6. Kurang pengalaman. Sistem DB terdistribusi bertujuan umum (generalpurpose) tidak sering digunakan. Yang digunakan adalah sistem prototype yang dibuat untuk satu aplikasi (misal : reservasi pesawat)
7. Perancangan basis data lebih kompleks. Sebelumnya menjadi keuntungan. Tetapi karena distribusi menyebabkan masalah sinkronisasi dan koordinasi, kontrol terdistribusi menjadi kerugian atau kekurangan di masalah ini.
FRAGMENTASI DATA
Adalah relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda
Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :
1. Penggunaan
umumnya aplikasi bekerja dengan tabel views dibandingkan dengan semua hubungan data. Oleh karenanya untuk distribusi data , yang cocok digunakan adalah bekerja dengan subset dari sebuah relasi sebagai unit dari distribusi.
2. Efisiensi
data disimpan dekat dengan yang menggunakan. Dengan tambahan data yang tidak sering digunakan tidak usah disimpan.
3. Pararelisme
dengan fragmen-fragmen tersebut sebagai unit dari suatu distribusi , sebuah transaksi dapat di bagi kedalam beberapa sub queri yang dioperasikan pada fragmen tersebut. Hal ini meningkatkan konkurensi atau paralelisme dalam sistem, sehingga memeperbolehkan transaksi mengeksekusi secara aman dan paralel.
4. Keamanan
data yang tidak dibutuhkan oleh aplikasi tidak disimpan dan konsukuen tidak boleh di ambil oleh pengguna yang tidak mempunyai otoritas. Kerugian fragmetasi yaitu :
1. Kinerja
cara kerja dari aplikasi yang membutuhkan data dari beberapa lokasi fragmen di beberapa situs akan berjalan dengan lambat.
2. Integritas
pengawasan inteegritas akan lebih sulit jika data dan fungsional ketergantungan di fragmentasi dan dilokasi pada beberapa situs yang berbeda.
Beberapa peraturan yang harus diidentifikasikan ketika mendefinisikan frgment :
1. Kondisi lengkap
jika relasi contoh R di dekomposisi ke dalam fragment R1 , R2 ,R3 , … Rn , masing-masing data yang dapat ditemukan pada relasi R harus muncul paling tidak di salah satu fragmen. Aturan ini di perlukan untuk meyakinkan bahwa tidak ada data yang hilang selama fragmentasi
2. Rekonstruksi
Jika memungkinkan untuk mendefinisikan operasional relasi yang akan dibentuk kembali relasi R dari fragmen-fragmen. Aturan ini untuk meyakinkan bahwa fungsional ketergantungan di perbolehkan
3. Disjointness
Jika item data di muncul pada fragment Ri , maka tidak boleh muncul di fragmen yang lain. Vertikal fragmentasi diperbolehkan untuk aturan yang satu ini, dimana kunci utama dari atribut harus diulanmg untuk melakukan rekonstruksi. Aturan ini untuk meminimalkan redudansi.
Nah itu sedikit tentang Database terdistribusi, untuk lebih jelasnya bisa langsung belajar bersama sang ahli yaitu pak Jati http://jati.staff.unisbank.ac.id selamat belajarz temen- temen, semoga tulisan ini menjadi manfaat di kemudian hari nanti.. terima kasih sudah mampir..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment